Indeks
Cerita Kita
Saturday, July 5, 2025
No Result
View All Result
  • News
    • Economics & Culture
    • Entertaintment
    • Technology & Otomotive
  • Beauty
  • Lifestyle
    • Fashion
    • Financial
  • Healthy
    • Activity
    • Food
    • Mood
  • Relationship
    • Dating
    • Married
    • Parenting
    • Sex
  • Review
    • Books
    • Hotel & Resto
    • Movie
    • Travelling
  • Inspirations
    • Profile
    • Story
  • K-POP
  • Event
#Quotes
Home Healthy

Siapa Saja yang tidak Boleh Melakukan Vaksinasi?

Simak penjelasan berikut ini, mengenai siapa saja yang tidak boleh melakukan vaksinasi.

Ditulis oleh Andi Mardana
6 August 2021 wi
in Healthy, Activity
Vaksin Covid-19/pixabay.

Vaksin Covid-19/pixabay.

77
SHARES
Share on FacebookShare on Twitter

Womanindonesia.co.id – Di tengah-tengah Pandemi COVID-19 Sekarang ini, Pemerintah mengharuskan Seluruh kalangan masyarakat Indonesia untuk melakukan vaksinasi. Namun, bagi masyarakat sebelum melakukan vaksinasi COVID-19, ada beberapa hal yang sangat perlu diperhatikan, seperti siapa saja yang tidak boleh melakukan vaksinasi.

Nah, simak penjelasan berikut ini, mengenai siapa saja yang tidak boleh melakukan vaksinasi dilansir dari laman homecare24:

Siapa Saja yang tidak Boleh Melakukan Vaksinasi?
Melakukan vaksin tahap pertama Covid-19/Andi Mardana

Anak-Anak atau di bawah 18 tahun

Vaksin Covid 19 hanya boleh diberikan kepada mereka yang usia remaja, dewasa dan orang tua, yaitu yang berusia 18 tahun ke atas. Seperti vaksin Sinovac dan Moderna hanya boleh digunakan mulai usia 18 tahun ke atas. Pfizer boleh digunakan di usia 16 ke atas.

Alasan kenapa vaksin Covid-19 tidak boleh diberikan kepada yang berusia di bawah 18 tahun, karena hingga saat ini belum ada pengujian klinis yang dilakukan pada anak-anak atau yang di bawah 18 tahun. Namun saat ini para peneliti terus melakukan penelitian dan dan pengujian vaksin Covid-19 hingga bisa digunakan oleh anak-anak, balita, maupun bayi sekalipun. Dan tentunya pengujian ini membutuhkan waktu yang tidak sebentar, diperkirakan hasil pengujian baru terlihat di pertengahan tahun 2021.

Terkonfirmasi atau penyintas Covid-19

Wakil Menteri Kesehatan dr Dante Saksono Harbuwono menjelaskan mereka yang terkonfirmasi atau sudah sembuh dari Covid 19 tidak boleh vaksin Covid 19. Menurutnya alasannya karena mereka yang terpapar atau sudah sembuh Covid 19, tubuh pasien tersebut sudah membentuk antibodi alami untuk melawan infeksi virus Corona. Antibodi tersebut bisa menjadi kekebalan atau imunitas terhadap Covid-19, jadi tidak perlu lagi diberi vaksin. Lebih lanjut dia menjelaskan meskipun antibodi tersebut bisa turun, namun saat ini vaksinasi diprioritaskan bagi yang belum terkena.

Yang kontak erat atau suspek Covid-19

Bagi yang memiliki riwayat kontak erat dengan orang yang positif Covid 19, serta mereka yang dalam kondisi suspek Covid 19, sebaiknya tidak boleh vaksin Covid 19 terlebih dahulu. Alasannya karena dikhawatirkan mereka juga ternyata sudah positif Covid 19. Jadi sebaiknya pastikan dulu dengan melakukan tes PCR Covid 19.

Ibu hamil dan menyusui

Ibu hamil dan yang sedang menyusui juga tidak boleh vaksin Covid 19. Alasannya, menurut  Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan dari Brawijaya Hospital Antasari, Dinda Derdameisya, SpOG seperti dilansir dari Kompas.com, karena uji klinis vaksin Covid 19, khususnya Sinovac, terhadap ibu hamil dan menyusui belum banyak. “Berbeda dengan vaksin Pfizer dan Moderna yang sudah ada studi klinis fase satu, dua, dan tiga tiga untuk ibu hamil dan menyusui.” Ujarnya. Lebih lajut dia menambahkan sebenarnya Ibu hamil dan menyusui bukannya tidak boleh diberikan, tapi diutamakan yang tidak hamil dan menyusui terlebih dahulu.

Tekanan darah Tinggi atau Hipertensi

Mereka yang memiliki tekanan darah tinggi lebih dari 140/90 mmHg atau biasa disebut hipertensi juga tidak boleh vaksin Covid 19. Alasannya, menurut ahli patologi klinis Tonang Dwi Ardyanto, karena atas dasar prinsip kehati-hatian, karena belum ada data studi yang banyak mengenai vaksin Covid untuk penderita hipertensi. “Tidak berarti bahwa kalau diberi vaksin pasti sakit atau pasti masalah. Sebaliknya kalau mengatakan pasti aman juga tidak. Karena memang belum ada datanya, maka hati-hati dulu,” jelasnya.

Mengalami gejala efek samping

Seperti alergi, sesak napas, bengkak, dan kemerahan setelah divaksinasi Covid-19 sebelumnya, ini berlaku untuk pemberian vaksinasi kedua. Mereka berisiko akan alergi berat jika mendapatkan vaksin kedua.

Yang mendapatkan imunisasi jenis lain.

Yang mendapatkan imunisasi jenis lain yaitu imunisasi yang dilakukan 1 bulan sebelum dan sesudah mendapatkan vaksin corona.

Mengalami gejala ISPA

ISPA (infeksi saluran pernapasan akut) seperti pilek, batuk, sesak napas dalam 7 hari terakhir. Mereka yang mengalami penyakit ini, sistem imun tubuhnya sedang aktif, sehingga menyulitkan pemantauan kejadian ikutan pasca imunisasi.

Sedang mengalami demam

Baik itu demam ringan maupun berat, Alasannya sama dengan mereka yang mengalami gejala ISPA.

Mengidap Penyakit jantung (gagal jantung/penyakit jantung koroner)

Kondisi in dikhawatirkan bisa memunculkan respon imun berbeda terhadap vaksin dan meningkatkan risiko efek samping setelah divaksin. Pengaruh vaksin terhadap penderita penyakit jantung juga bisa memunculkan respon antibodi lemah yang berujung pada kegagalan vaksin.

Mengidap penyakit ginjal (gagal ginjal kronik, sindroma nefrotik).

Sebenarnya kondisi ini masih tergantung stadium penurunan fungsi ginjalnya, karena itu juga berakibat bisa menurunkan respon vaksin.

Mengidap penyakit Autoimun.

Orang yang sedang sakit autoimun dikhawatirkan akan gagal untuk membentuk antibodi.

Mengidap penyakit kelainan darah

Penyakit kelainan darah (leukimia, limfoma, myelodysplastic). Mereka yang mengalami penyakit ini dan melakukan kemoterapi bisa menyebabkan kegagalan vaksin. Apalagi hingga saat ini belum ada data keamanan yang meyakinkan.

Mengidap penyakit kanker

Mengidap penyakit kanker dan penyakit parah lainnya kelainan darah, imunokompromais atau defisiensi imun, dan penerima produk darah atau transfuse. Alasannya sama dengan mereka yang juga harus menjalani kemoterapi.

Mengidap penyakit diabetes mellitus

Bila penyakit yang diderita ini tidak terkendali, bisa menyebabkan kegagalan vaksin. Penderita diabetes melitus boleh diberikan vaksin bila kondisi terkontrol (HbA1c <7,5%).

Mengidap penyakit saluran pencernaan kronis

Kondisi sama dikhawatirkannya dengan mereka yang menderita penyakit autoimun, yaitu dikhawatirkan pembentukan antibodi akan gagal.

Gangguan psikosomatis

Sebaiknya mereka yang mengalami kondisi ini harus diperbaiki terlebih dahulu kondisi stresnya. Ini karena berpotensi akan mengalami pingsan setelah disuntik.

Mengidap HIV (human immunodeficiency virus)

Sebenarnya masih bisa menerma vaksin bila hitung CD4>200.

Mengidap penyakit paru obstruktif kronis

Ini bisa berisiko kegagalan vaksin, yaitu tidak bisa membentuk antibodi.

Penderita asma atau infeksi tuberculosis (TBC)

Bagi penderita penyakit ini vaksinasi perlu ditunda sampai asma terkendali dengan baik. Penderita TBC boleh vaksin setelah lebih dari 3 Minggu mendapatkan obat TBC.

Pendonor darah

Mereka yang mendonorkan darahnya tetap boleh divaksin. Tapi sebaiknya menjadi donor lagi setelah 6-8 minggu sesudah vaksin (saat liter antibodi sudah tinggi dan ada sel memori)

Jadi bagi kelompok yang tidak atau belum boleh vaksin Covid 19, sebaiknya tetap menjaga protokol kesehatan secara ketat agar jangan sampai terpapar Covid 19. Hal ini sebenarnya juga berlaku bagi mereka yang sudah menerima vaksin Covid 19, tetap harus menjaga protokol kesehatan 5M (Memakai masker, Menjaga jarak, Mencuci tangan, Mengindari kerumunan, Mengurangi mobilitas).

Recommended By Editor

Waspada 5 Bahaya Black Mold, Begini Cara Menghilangkannya!

Cara Membedakan Alergi Susu Sapi dan Intoleransi Laktosa pada Anak, serta Solusinya

Bunda Wajib Punya Panduan Nutrisi Esensial pada Setiap Tahapan Kehamilan

Susu Tango Kido Dukung Gizi Anak Lewat Inovasi Produk dan Komitmen untuk Indonesia Sehat


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Share31Tweet19Pin7

RELATED ARTICLES

Waspada 5 Bahaya Black Mold, Begini Cara Menghilangkannya!_Womanindonesia.co.id
Activity

Waspada 5 Bahaya Black Mold, Begini Cara Menghilangkannya!

3 hours ago
Cara Membedakan Alergi Susu Sapi dan Intoleransi Laktosa pada Anak, serta Solusinya_Womanindonesia.co.id
Parenting

Cara Membedakan Alergi Susu Sapi dan Intoleransi Laktosa pada Anak, serta Solusinya

1 day ago
Bunda Wajib Punya Panduan Nutrisi Esensial pada Setiap Tahapan Kehamilan_Womanindonesia.co.id
Food

Bunda Wajib Punya Panduan Nutrisi Esensial pada Setiap Tahapan Kehamilan

2 days ago
Susu Tango Kido Dukung Gizi Anak Lewat Inovasi Produk dan Komitmen untuk Indonesia Sehat_Womanindonesia.co.id
Parenting

Susu Tango Kido Dukung Gizi Anak Lewat Inovasi Produk dan Komitmen untuk Indonesia Sehat

4 days ago
Rayakan HUT ke-74 Tahun, IBI (Ikatan Bidan Indonesia) didukung eNutri Pecahkan Rekor MURI
Healthy

Rayakan HUT ke-74 Tahun, IBI (Ikatan Bidan Indonesia) didukung eNutri Pecahkan Rekor MURI

1 week ago
Toshiba Rayakan International Yoga Day di Candi Prambanan, Dukung Gaya Hidup Sehat Masyarakat Urban_Womanindonesia.co.id
Activity

Toshiba Rayakan International Yoga Day di Candi Prambanan, Dukung Gaya Hidup Sehat Masyarakat Urban

2 weeks ago
Next Post
Hari Masyarakat Adat Internasional: Berbagai Jenis Upacara Adat yang Terkenal di Indonesia

Hari Masyarakat Adat Internasional: Berbagai Jenis Upacara Adat yang Terkenal di Indonesia

WOMANINDONESIA

Informasi Terkini Untuk Perempuan Indonesia, Mulai Dari Kesehatan, Lifestyle, Keuangan, Fashion, Relationship, Food Review, Hot Issue Terkini dan Terbaru Hari Ini.

Topik Pilihan

usus makan uang bahan nasi anak run kerja iu kai sehat kesehatan ibu aman erha bar Indonesia os Me sel ikan alam

Informasi

  • About Us
  • Career
  • Media Kit
  • Contact Us
  • Sitemap

Alamat Redaksi

PT. Komunikasi Perkasa Indonesia. Epicentrum Walk Lt. 3 Unit A306-A307 Kawasan Rasuna Epicentrum Jl. HR. Rasuna Said, Kuningan, Jakarta 12960.

: halo@womanindonesia.co.id
: 0812 8877 7317
: +62 812 8877 7317
: +62 812 8877 7317

BLOGROLL

  • Womenpedia
  • Trend.co.id
  • CaraLengkap.com
  • Create.web.id
  • DapurLetters.com
  • JasaSaya.com
  • KataSandi.com
  • zonanusantara.com
  • Desa.or.id
  • RedJasa.com
  • School.sch.id
  • SEO.sch.id
  • SLI.sch.id
  • Social.or.id
  • Whuzzz.com
  • TukuDong.com
  • Urbanoir.net
  • YPI.ac.id
  • idkoe.com
  • bukupandu.com
  • Privacy Policy
  • Term & Conditions
  • Indeks

© 2021 womanindonesia.co.id - All rights reserved. | DMCA.com Protection Status

No Result
View All Result
  • News
    • Entertaintment
    • Politics
    • Economics & Culture
    • Technology & Otomotive
  • Lifestyle
    • Beauty
    • Fashion
    • Financial
  • Healthy
    • Activity
    • Food
    • Mood
  • Relationship
    • Dating
    • Parenting
    • Married
    • Sex
  • Review
    • Hotel & Resto
    • Books
    • Movie
    • Music
  • Inspirations
    • Profile
    • Story
  • K-POP
  • Motivasi
    • Jiwa Bahagia
  • Quotes
  • Event

© 2021 womanindonesia.co.id - All rights reserved. | DMCA.com Protection Status

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist