WomanIndonesia.co.id – Di tengah ketidakpastian mengenai kapan virus corona (Covid-19) akan terkendali, ternyata masih banyak masyarakat yang salah paham mengenai risiko penularan Covid-19. Selain di saluran pernafasan, banyak riset menunjukkan bahwa virus SARS-CoV-2 juga terdapat di rongga mulut orang yang terinfeksi, terutama di air liur.
“Hal ini harus kita waspadai karena di dalam 1 ml air liur terdapat lebih dari 1 juta partikel virus. Sementara, data terbaru dari CDC menunjukkan bahwa lebih dari 50% penyebaran virus SARS-CoV-2 berasal dari kasus konfirmasi tanpa gejala yang berada di sekitar kita,” kata drg. Tritarayati, SH, MHKes. selaku Ketua Komite Kesehatan Gigi dan Mulut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) pada webinar Selasa (8/12).
Faktanya, virus penyebab Covid-19 menyebar terutama melalui tetesan air liur atau keluarnya cairan dari hidung, yang telah terdeteksi sebelum, selama, dan setelah fase akut penyakit, begitu juga dalam kasus tanpa gejala.
Drg. Ratu Mirah Afifah, GCClinDent., MDSc. selaku Head of Sustainable Living Beauty & Personal Care and Home Care Unilever Indonesia Foundation menerangkan, mengurangi jumlah virus di mulut dipercaya dapat membantu mengurangi penularan.
“Berbagai temuan menunjukkan bahwa mouthwash berpotensi menjadi tambahan penting untuk tindakan perlindungan sehari-hari lainnya, seperti mencuci tangan, menjaga jarak secara fisik, dan mengenakan masker,” katanya.
drg. Mirah menjelaskan di tengah situasi pandemi Covid-19 masih mengkhawatirkan, studi awal menunjukkan hasil yang menjanjikan. “Teknologi CPC yang kami gunakan telah dikenal oleh industri perawatan gigi dan mulut karena kemampuannya dalam mengurangi bakteri, mencegah plak gigi dan peradangan gusi tanpa mengganggu keseimbangan bakteri baik di dalam rongga mulut,” katanya.
Sebagai brand yang selalu berupaya melindungi senyum sehat keluarga Indonesia melalui berbagai inovasi, ia berharap keunggulan dari Pepsodent Active Defense Mouthwash yang mengandung CPC dapat merawat kesehatan gigi dan mulut sekaligus menjadi cara tambahan yang potensial untuk membantu mengurangi transmisi Covid-19.
Inovasi ini menjadi relevan mengingat total kasus positif Covid-19 di Indonesia telah menembus angka 550.000, dengan angka kematian tertinggi di Asia Tenggara, yaitu lebih dari 17.500 orang. Berbagai upaya tengah dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang mengguncang semua pihak ini, dan Pepsodent ingin ikut berperan untuk menjadi bagian dari solusi.
Pepsodent telah mengkonfirmasi hasil studi in vitro yang diprakarsai oleh Unilever menunjukkan bahwa formulasi Pepsodent Active Defense Mouthwash dengan teknologi CPC dapat mengurangi jumlah virus SARS-CoV-2 hingga 99,9% Kehadiran Pepsodent Active Defense Mouthwash berpotensi semakin melindungi kesehatan keluarga Indonesia di tengah pandemi sebagai pelengkap anjuran 3M yang digaungkan oleh pemerintah.
Dengan semangat untuk turut berperan dalam membantu mengurangi transmisi Covid-19, Pepsodent akan mendonasikan produk ini ke sejumlah Rumah Sakit rujukan dan Wisma Atlet Kemayoran, bekerja sama dengan Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI), Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) dan Gerakan Pakai Masker (GPM).
“Unilever ikut berpartisipasi dalam diskusi komunitas medis dan ilmiah global seputar potensi penggunaan mouthwash untuk melawan virus SARS-CoV-2. Kami menginisiasi studi ilmiah awal bersama Laboratorium Microbac, laboratorium virologi di Amerika Serikat yang terpercaya dan diakui secara internasional untuk mengukur efektivitas mouthwash yang mengandung teknologi CPC, seperti inovasi Pepsodent Active Defense,” lanjut drg. Mirah.
Unilever telah mempubilkasikan hasil penelitian sebelumnya tentang efek mouthwash yang mengandung CPC pada pengganti virus corona di platform riset biologi Biorxiv, yang juga memperlihatkan bahwa Pepsodent Active Defense Mouthwash yang mengandung 0,07% CPC bekerja efektif mengurangi jumlah virus SARS-CoV-2 hingga 99,9% dengan menargetkan dan menghancurkan selubung lipid dari virus tersebut.
Dalam studi yang membandingkan produk ini dengan produk mouthwash yang mengandung etanol, campuran enzim, dan zinc sulfat ini, hanya teknologi CPC yang hingga saat ini menunjukkan hasil yang konsisten dan positif.
Dr. drg. Armelia Sari Widyarman, M.Kes. selaku Dokter Gigi dan Peneliti mengapresiasi studi yang dilakukan oleh Pepsodent sebagai bentuk kepedulian untuk membantu melindungi masyarakat di tengah pandemi ini. Hasil studi ini didukung oleh sebuah uji klinis dari sekelompok peneliti independen di Singapura yang melibatkan sejumlah penderita Covid-19.
“Uji klinis tersebut memperlihatkan bahwa berkumur dengan mouthwash yang mengandung CPC dapat mengurangi jumlah virus SARS-CoV-2 secara signifkan setelah berkumur selama 30 detik, dan efeknya bertahan selama 6 jam,” jelasnya.
Studi awal ini menginspirasi Pepsodent untuk mendonasikan 50.000 produk Pepsodent Active Defense guna memberikan perlindungan tambahan kepada para tenaga kesehatan yang berada di garda terdepan dalam upaya menekan laju transmisi COVID-19. Donasi ini akan diberikan ke Rumah Sakit rujukan di wilayah Jabodetabek dan Wisma Atlet Kemayoran.
Perhimpunan Rumah Sakit Indonesia (PERSI) menjadi salah satu mitra Pepsodent dalam menyalurkan donasi ini. dr. Kuntjoro Adi Purjanto, M.Kes. selaku Ketua Umum PERSI mengatakan, “Industri Rumah Sakit tengah menghadapi perjuangan panjang melawan Covid-19.
“Untuk itu, upaya pengendalian dan pencegahan di dalam lingkungan rumah sakit sangat diperlukan. Di tengah tingginya risiko penularan Covid-19, kami harap donasi ini dapat membantu pihak Rumah Sakit dalam melindungi tenaga medis dan pasien dari penyebaran virus,” katanya.
Glyn Roberts PhD, Head of Unilever Global Oral Care R&D menerangkan bahwa meskipun penelitian dari Unilever masih terus berlanjut, para ilmuwan terkemuka telah meninjau data studi ini dan setuju bahwa dengan membagikan hasilnya secara luas, masyarakat dapat mempertimbangkan untuk mengikutsertakan berkumur dengan mouthwash berbasis CPC, seperti Pepsodent Active Defense, sebagai tambahan dari tindakan pencegahan transmisi Covid-19 lainnya. Hal ini disetujui oleh Prof. Iain Chapple, Head of Research dari Institute of Clinical Sciences, University of Birmingham.
Menurutnya, mouthwash dengan kandungan teknologi CPC dapat menjadi langkah sederhana, efektif, dan aman bagi masyarakat untuk mengambil tindakan perlindungan dan pencegahan transmisi COVID-19 bersama dengan langkah-langkah yang direkomendasikan oleh otoritas kesehatan.
“Pada akhirnya, kami mengajak masyarakat semakin melindungi diri dan keluarga terhadap risiko penyebaran COVID-19 melalui tindakan 3M Ekstra, yaitu: Mencuci tangan dengan sabun, Menjaga jarak fisik, Menggunakan masker, dan dilengkapi dengan Menjaga kesehatan rongga mulut. Dengan menerapkan kebiasaan yang baru ini, kita bisa berperan mengurangi angka transmisi COVID-19 di lingkungan kita,” tutup Drg. Mirah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News