Gaya hidup sebaiknya diseimbangkan dengan penghasilan agar tidak terjebak dalam masalah keuangan.
Womanindonesia.co.id – Kebutuhan hidup harus terpenuhi secara baik sehingga Anda berkerja untuk mendapatkan uang agar dapat memenuhi kebutuhan hidup Anda. Hanya gaya hidup yang terencana dengan baik dengan waktu pribadi yang memadai yang dapat memenuhinya.
Bekerja sepanjang waktu menyebabkan stres, kesehatan yang buruk, dan kelelahan. Namun, tetap tidak bisa menyeimbangkan lifestyle dengan penghasilan Anda. Untuk itu, simak tips dari kami berikut ini:
5 Tips Menyeimbangkan Gaya Hidup Dengan Penghasilan
1. Tahu berapa penghasilan yang dimiliki
Jika Anda ingin menjalani hidup sesuai dengan kemampuan finansial, maka saatnya untuk mengenal diri Anda sendiri. Seberapa besar penghasilan Anda dan berapa total penghasilan bersih nya. Hal ini penting guna mengetahui seberapa besar penghasilan yang dapat disisihkan.
2. Buat daftar anggaran
Buatlah daftar anggaran sesuai kebutuhan dalam jangka waktu bulanan maupun mingguan. Alokasikan pendapatan kepada hal-hal yang penting terlebih dahulu, seperti tagihan dan kebutuhan harian.
3. Tingkatkan penghasilan
Jika Anda tipe orang yang sulit untuk kontrol pengeluaran atau pengeluaran lebih besar dari penghasilan maka cobalah untuk mencari pendapatan lainnya agar penghasilan bisa seimbang dengan pengeluaran Anda. Kuncinya adalah melakukan apa yang bisa Anda lakukan untuk menghasilkan uang yang cukup guna membayar segala keperluan hidup Anda, termasuk pula jaminan kesehatan Anda dan keluarga.
4. Jangan mengikuti gaya hidup orang lain
Usahakan untuk tidak terpancing dengan gaya hidup orang lain. Memaksa mengikuti lifestyle orang lain, tentu akan membuat diri kewalahan dan semakin terpuruk dalam menjalani hidup. Mulailah membuat versi gaya hidup yang lebih baik untuk diri sendiri.
5. Lakukan pos keuangan
Siapkan beberapa pos pada penghasilan Anda, seperti pos untuk konsumsi sehari-hari, cicilan atau hutang, pos menabung atau investasi, sosial atau tolong menolong, dan lifestyle.
Untuk pos cicilan atau hutang, alokasi dananya tidak boleh lebih dari 30 persen dari penghasilan. Untuk pos menabung atau investasi bisa diisi minimal 10 persen dari penghasilan. Lalu setelah itu, pos lainnya tinggal menyesuaikan. Untuk mengisi pos gaya hidup, alokasikan maksimal 20 persen dari penghasilan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News