Indeks
Cerita Kita
Tuesday, November 18, 2025
No Result
View All Result
  • News
    • Economics & Culture
    • Entertaintment
    • Technology & Otomotive
  • Beauty
  • Lifestyle
    • Fashion
    • Financial
  • Healthy
    • Activity
    • Food
    • Mood
  • Relationship
    • Dating
    • Married
    • Parenting
    • Sex
  • Review
    • Books
    • Hotel & Resto
    • Movie
    • Travelling
  • Inspirations
    • Profile
    • Story
  • K-POP
  • Event
#Quotes
Home Relationship Parenting

Jangan Overprotective! Ini 5 Dampak Negatif bagi Anak

Ditulis oleh Rinda Putri Tsani
20 January 2023 wi
in Parenting, Activity, Economics & Culture, Education, Lifestyle, Motivasi
Dampakoverprotective terhadap anak- Womanindonesia.co.id

Dampakoverprotective terhadap anak

76
SHARES
Share on FacebookShare on Twitter

Womanindonesia.co.id – Banyak cara yang bisa dilakukan orang tua untuk membesarkan anaknya. Namun banyak juga yang overprotective dalam mengasuh anak. Dalam hal ini, diperlukan pengetahuan orang tua yang tepat agar menghindari dari sikap overprotective.

Banyak orang tua menggunakan pola asuh overprotective yang biasanya keras untuk membuat anak lebih patuh dan menjalani hidup tanpa melanggar aturan, yang dapat merugikan diri sendiri.

Akibatnya, orang tua menciptakan sikap overprotective yang justru menghalangi anak mendapatkan pengalaman berharga dalam hidupnya.

Contoh tindakan overprotective yang dilakukan orang tua antara lain mengatur makan anak, mengatur pertemanan, menghukum anak karena nilai jelek, melanggar privasi anak, mengatur pendidikan anak, dll.

Padahal, anak-anak yang dibesarkan oleh orang tua yang terlalu protektif berisiko tidak bisa mengambil keputusan dan bisa menjalani hidup mandiri. Berikut adalah beberapa efek samping lain dari pola asuh yang terlalu protektif.

1 Dampak orang tua overprotective :

1. Kurangnya keterampilan kognitif dan penilaian risiko

overprotection  terahadp anak - Womanindonesia.co.id
overprotection terahadp anak

Para orang tua perlu mengetahui bahwa mengambil terlalu banyak kendali atas hidup anak-anak mereka dan melindungi mereka dari “kegagalan” bisa berbahaya.

Secara tidak langsung, Anda menyebabkan anak-anak kehilangan kemampuan untuk membuat keputusan sendiri, membuat kesalahan, gagal dan mendapatkan pelajaran berharga. Anda tidak dapat menghadapi kesulitan nanti.

Anak juga tidak belajar mengambil risiko atau beradaptasi dengan situasi baru. Alih-alih, ajari mereka untuk berpikir sendiri dan bantu mereka membuat keputusan yang lebih baik.

2. Masalah kesehatan mental

Overprotective terhadap anak - Womanindonesia.co.id
Overprotective terhadap anak

Saat anak-anak Anda mencapai usia dewasa, mereka mungkin menderita kecemasan sosial, tingkat stres yang tinggi, depresi, dan ketidakmampuan untuk memecahkan masalah.

Mereka merasa tidak berdaya dan menjadi hipersensitif, naif, dan terbelakang mental. Anak-anak tidak belajar mengatasi ketakutan mereka dan keluar dari zona nyaman mereka.

Kekhawatiran, ketakutan, dan kecemasan adalah reaksi mereka terhadap situasi. Oleh karena itu, daripada terlalu berhati-hati, ajari anak untuk mengekspresikan diri dengan bebas.

3. Percaya Diri Rendah

Sebab overprotective - Womanindonesia.co.id
dampak overprotective

Ketika orang tua terlalu mengontrol anaknya, harga diri anak akan menurun. Anak-anak secara tidak sadar percaya bahwa mereka tidak kompeten dan merasa tidak termotivasi untuk mencapai tujuan yang sulit.

Karena setiap tujuan atau keputusan yang pernah diambil seorang anak tidak sejalan dengan keinginan orang tuanya. Selain itu, anak-anak bahkan berusaha menghindari peluang dan tidak mampu menghadapi tantangan.

4. Kurangnya keterampilan sosial

Dampak Overprotective - Womanindonesia.co.id
Overprotective dapat pengaruhi sikap anak

Orang tua yang terlalu protektif mengirimkan pesan bahwa dunia ini berbahaya. Anak-anak yang dibesarkan oleh orang tua seperti itu menjadi antisosial dan tidak dapat berinteraksi dengan orang lain.

Anak Anda mulai merasa tidak aman dan mungkin takut ditolak. Mereka merasa sulit untuk mempertahankan persahabatan dan hubungan.

Anak-anak seperti itu membutuhkan perhatian, pengakuan, dan penerimaan dari orang lain. Ini dapat merusak kesehatan mental anak dan membuat mereka secara emosional bergantung pada Anda untuk kebahagiaan.

5. Bersikaplah agresif

Dampak Overprotective - Womanindonesia.co.id
overprotection terhadap anak

Memarahi atau hukuman fisik oleh orang tua seringkali dapat berdampak negatif pada perilaku anak. Akibatnya, anak menjadi lebih agresif dan berusaha menjaga jarak aman dari Anda.

Mereka juga lebih memusuhi anak-anak lain. Sebagai orang tua, kita harus menanamkan empati, kebaikan dan kasih sayang pada anak-anak kita dengan ketulusan dan kelembutan.

Sikap seseorang yang terlalu mengontrol dan terlalu memperhatikan orang-orang di sekitarnya, baik itu pasangan, keluarga atau teman, seringkali dicap sebagai sikap posesif dan overprotective.

Banyak orang yang salah memahami posesif dan overprotective sebagai bentuk pengasuhan atau pengasuhan. Meskipun hal ini sering menimbulkan stres bagi orang yang menerima pengobatan tersebut.

Untuk menghindari posesif dan overprotective yang merugikan orang lain, Anda perlu memahami arti posesif dan overprotective.

Setelah Anda memahaminya, Anda dapat mengetahui sikap apa yang menyertai sikap posesif dan overprotective sehingga Anda tidak melakukannya kepada orang lain.

2 Arti posesif dan overprotective

Menurut KBBI, kepemilikan adalah perasaan memiliki. Selain itu, KBBI juga menjelaskan pentingnya posesif dalam konteks misalnya hubungan romantis yang berarti kecemburuan. Saat ini, di masyarakat luas, posesif sering dikaitkan dengan kehidupan cinta.

Dalam suatu hubungan, posesif dapat dilihat sebagai mengendalikan hidup atau mengendalikan seseorang, misalnya mengendalikan pasangan.

Jika sifat posesif ini, dalam arti mendasarnya, didasarkan pada perasaan keinginan yang berlebihan terhadap pasangan.

Sementara itu, pemaknaan overprotective ini biasa terjadi pada orang tua terhadap anak. Misalnya orang tua melarang anaknya keluar rumah atau bepergian terlalu jauh, tidak boleh pulang malam, tidak boleh berteman dengan orang ini atau itu, dll.

Biasanya, overprotection berarti orang diperbolehkan untuk bertemu dengan siapa saja, tetapi dengan batasan yang ketat, mis. Misalnya tidak pulang larut malam, tidak menggunakan angkutan umum setelah bekerja, dll.

Ketika posesif lebih merupakan penyangkalan, ketika pada dasarnya orang posesif adalah mereka yang merasa memiliki orang lain sepenuhnya.

Recommended By Editor

Gerakan 10.000 Langkah Jadi Aksi Solidaritas Antar-Generasi

Noora by Aurel Hermansyah Rilis Koleksi yang Rayakan Ritme Mekar Perempuan

Dairy Champ Pacu Inovasi dan Daya Saing UMKM Kuliner

Kompetisi Akhir Tahun sebagai Cara PINTU Mendorong Literasi dan Partisipasi Trading Crypto di Indonesia


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Share30Tweet19Pin7

RELATED ARTICLES

Gerakan 10.000 Langkah Jadi Aksi Solidaritas Antar-Generasi_Womanindonesia.co.id
Activity

Gerakan 10.000 Langkah Jadi Aksi Solidaritas Antar-Generasi

1 day ago
Noora by Aurel Hermansyah Rilis Koleksi yang Rayakan Ritme Mekar Perempuan_womanindonesia.co.id
Fashion

Noora by Aurel Hermansyah Rilis Koleksi yang Rayakan Ritme Mekar Perempuan

2 days ago
Dairy Champ Pacu Inovasi dan Daya Saing UMKM Kuliner_Womanindonesia.co.id
Lifestyle

Dairy Champ Pacu Inovasi dan Daya Saing UMKM Kuliner

3 days ago
Kompetisi Akhir Tahun sebagai Cara PINTU Mendorong Literasi dan Partisipasi Trading Crypto di Indonesia_Womanindonesia.co.id
Technology & Otomotive

Kompetisi Akhir Tahun sebagai Cara PINTU Mendorong Literasi dan Partisipasi Trading Crypto di Indonesia

3 days ago
Mengenal Varises Lebih Dalam: Jakarta Varices Clinic Rilis Buku Phlebology_Womanindonesia.co.id
Activity

Mengenal Varises Lebih Dalam: Jakarta Varices Clinic Rilis Buku Phlebology

3 days ago
SIAL InterFOOD 2025: Barometer Inovasi dan Kolaborasi Global Industri F&B_Womanindonesia.co.id
Hotel & Resto

SIAL InterFOOD 2025: Barometer Inovasi dan Kolaborasi Global Industri F&B

6 days ago
Next Post
Pembunuhan marak di Indonesia - Womanindonesia.co.id

Marak Kasus Pembunuhan, Ini 6 Ciri dan Cara Hadapi Psikopat

WOMANINDONESIA

Informasi Terkini Untuk Perempuan Indonesia, Mulai Dari Kesehatan, Lifestyle, Keuangan, Fashion, Relationship, Food Review, Hot Issue Terkini dan Terbaru Hari Ini.

Topik Pilihan

usus makan uang bahan nasi run kerja anak iu kai sehat kesehatan ibu aman erha bar Indonesia os Me sel ikan alam

Informasi

  • About Us
  • Career
  • Media Kit
  • Contact Us
  • Sitemap

Alamat Redaksi

PT. Komunikasi Perkasa Indonesia. Epicentrum Walk Lt. 3 Unit A306-A307 Kawasan Rasuna Epicentrum Jl. HR. Rasuna Said, Kuningan, Jakarta 12960.

: halo@womanindonesia.co.id
: 0812 8877 7317
: +62 812 8877 7317
: +62 812 8877 7317

BLOGROLL

  • Womenpedia
  • Trend.co.id
  • Create.web.id
  • zonanusantara.com
  • Desa.or.id
  • RedJasa.com
  • School.sch.id
  • SEO.sch.id
  • SLI.sch.id
  • Urbanoir.net
  • YPI.ac.id
  • idkoe.com
  • Privacy Policy
  • Term & Conditions
  • Indeks

© 2021 womanindonesia.co.id - All rights reserved. | DMCA.com Protection Status

No Result
View All Result
  • News
    • Entertaintment
    • Politics
    • Economics & Culture
    • Technology & Otomotive
  • Lifestyle
    • Beauty
    • Fashion
    • Financial
  • Healthy
    • Activity
    • Food
    • Mood
  • Relationship
    • Dating
    • Parenting
    • Married
    • Sex
  • Review
    • Hotel & Resto
    • Books
    • Movie
    • Music
  • Inspirations
    • Profile
    • Story
  • K-POP
  • Motivasi
    • Jiwa Bahagia
  • Quotes
  • Event

© 2021 womanindonesia.co.id - All rights reserved. | DMCA.com Protection Status

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist