Womanindonesia.co.id – Hari Diabetes Sedunia selalu diperingati setiap tanggal 14 November. Peringatan Hari Diabetes Sedunia ini merupakan bentuk kepedulian terhadap masyarakat dunia akan pentingnya menjaga kesehatan dari penyakit bahaya diabetes dan juga merupakan kampanye kesadaran global terhadap diabetes mellitus.
Diabetes merupakan penyakit yang tidak menular namun dapat membahayakan jika tidak dicegah dan diobati sejak dini. Bahkan belakangan ini pengidap penyakit diabetes semakin terus meningkat, tidak hanya dikalangan orang dewasa namun juga rentan menyerang anak-anak dan remaja.
Hal inilah yang melatarbelakangi Federasi Diabetes Internasional (IDF) sebagai penyelenggara peringatan Hari Diabetes Sedunia, agar setiap orang diseluruh dunia untuk menjaga kesehatan melalu gaya hidup yang sehat, dari bahaya diabetes dan obesitas.
1 Mengenal Sejarah Hari Diabetes Sedunia
Hari Diabetes Sedunia digagas oleh Federasi Diabetes Internasional (IDF) yang dimulai sejak 14 November 1991. Hal ini diperkuat juga untuk memperingati hari ulang tahun Frederick Banting, yang merupakan penggagas penemuan insulin pada tahun 1992 bersama dengan Charles Best dan John James Rickard Macleod.
Seiring dengan kepedulian seluruh negara di dunia, pada tahun 2016, Hari Diabetes Dunia dirayakan oleh lebih dari 230 anggota asosiasi IDF dari lebih 160 negara dan wilayah, serta didukung oleh organisasi-organisasi lain. Organisasi tersebut termasuk perusahaan, profesional kesehatan, politisi, selebriti, dan orang-orang yang hidup dengan diabetes serta keluarga mereka. Kegiatan yang dilakukan meliputi skrining diabetes, program-program radio dan televisi kampanye, acara olahraga, dan lain-lain.
2 Penyakit Diabetes Dan Penyebabnya
Diabetes melitus adalah merupakan penyakit kronis yang mengganggu kemampuan tubuh dalam mengolah gula (glukosa) darah menjadi energi. Diabetes ditandai dengan tingginya kadar gula darah. Adapun penyebab diabetes biasanya disebabkan oleh faktor genetik hingga gangguan hormon insulin. Namun faktor gaya hidup yang tidak sehat dapat menyumbang seseorang terkena diabetes.
Diabetes melitus sering terjadi saat kadar gula (glukosa) di dalam darah terlalu tinggi. Kondisi ini terjadi saat jumlah hormon insulin dalam tubuh tidak mencukupi untuk mengubah glukosa menjadi energi. Akibatnya, glukosa menetap di dalam darah.
Sel tubuh yang kebal terhadap insulin, atau resistensi insulin, juga menjadi penyebab diabetes. Jika dibiarkan tanpa pengobatan, Anda bisa saja mengalami komplikasi diabetes.
3 Faktor Peningkatan Diabetes Melitus
Banyak orang beranggapan bahwa penyumbang terbesar dari faktor diabetes melitus adalah faktor keturunan dan terlalu banyak gula.
Namun Anda harus mengetahui fakta lain yang dapat meningkatkan sesorang terkena diabetes lebih mudah tidak hanya orang dewasa, namun juga remaja dan anak-anak.
4 Konsumsi makanan tinggi gula
Mungkin sulit rasanya menolak makanan manis seperti dessert. Namun, Anda harus hati-hati. Konsumsi makanan manis dan tinggi gula dalam jangka panjang bisa menjadi penyebab diabetes melitus.
Tidak hanya itu, pola makan tinggi gula juga dapat berdampak pada banyak masalah kesehatan lainnya, seperti kenaikan berat badan yang berujung pada obesitas.
Banyak penelitian bahkan telah membuktikan bahwa pola makan tinggi gula merupakan faktor risiko diabetes dan obesitas yang paling utama.
Meski begitu, bukan berarti hal ini membuat Anda harus menghindari gula seutuhnya. Anda tetap boleh makan makanan manis karena bagaimanapun tubuh membutuhkan gula sebagai asupan energi.
Kuncinya, batasi asupan gula harian Anda.
Dengan melakukan perencanaan dan pola hidup sehat, Anda masih tetap bisa makan makanan manis yang aman untuk gula darah tanpa takut kadar gula darah melonjak naik.
5 Malas gerak
Konsumsi makanan manis berlebihan ditambah malas gerak alias gaya hidup sedentari bisa jadi penyebab diabetes.
Kemajuan teknologi memang memudahkan manusia untuk melakukan berbagai hal, tapi juga mengurangi aktivitas fisik yang bisa berdampak bagi kesehatan tubuh.
Perlahan tapi pasti, saat tubuh semakin jarang bergerak Anda lebih berisiko mengalami resistansi insulin. Kondisi ini merupakan penyebab umum dari diabetes melitus tipe 2.
Apalagi jika gaya hidup ini dikombinasikan dengan pola makan yang buruk dan kebiasaan tidak sehat, seperti merokok atau minum alkohol. Diabetes akan menyerang Anda lebih cepat.
6 Kelebihan berat badan
Kelebihan berat badan atau obesitas juga merupakan faktor yang meningkatkan risiko diabetes melitus.
Bahkan, American Diabetes Association mengatakan bahwa obesitas dapat meningkatkan risiko diabetes melitus hingga 80 persen.
Kondisi ini menimbulkan perubahan metabolisme tubuh yang mengakibatkan sel-sel di tubuh tidak dapat merespons insulin dengan baik.
Akibatnya, tubuh kurang sensitif terhadap insulin, sehingga terjadilah resistensi insulin.
Resistensi insulin inilah akhirnya jadi penyebab diabetes melitus. Pasalnya, kondisi ini membuat glukosa menumpuk dalam darah dan jadi sulit terkendali.
7 Penggunaan obat-obatan tertentu
Obat-obatan yang Anda konsumsi secara rutin untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan mungkin dapat memengaruhi kadar gula dalam darah
Lama-kelamaan, hal ini bisa menjadi faktor yang meningkatkan risiko diabetes melitus. Apalagi jika Anda memiliki riwayat diabetes atau sudah terkena diabetes.
Mengacu UIC Center on Psychiatric Disability and Co-Occurring Medical Conditions, beberapa jenis obat yang menjadi penyebab meningkatnya risiko diabetes yakni:
- steroid,
- statin,
- obat diuretik (khususnya diuretik thiazide),
- beta-blocker,
- pentamidine,
- protease inhibitor, dan
- beberapa obat tanpa resep dalam bentuk sirup dan mengandung banyak gula.
Jika Anda sedang menggunakan salah satu atau beberapa obat yang meningkatkan kadar gula darah ini, jangan lupa berkonsultasi rutin kepada dokter. untuk mengetahui seberapa besar risiko dan manfaatnya.
8 Kekurangan cairan
Kekurangan cairan dapat menjadi penyebab berbagai masalah kesehatan, mulai dari penyakit ginjal, jantung, dan diabetes.
Sayangnya, tak banyak tahu bahwa dehidrasi dan penyakit diabetes itu saling berhubungan satu sama lain.
Sebuah laporan dalam Journal Diabetes Care menemukan bahwa asupan cairan yang rendah dapat menyebabkan naiknya gula darah yang bisa berujung pada diabetes.
Para ahli berteori bahwa hal ini disebabkan oleh peningkatan hormon vasopresin, yang menyebabkan ginjal menahan air dan hati menghasilkan gula darah.
Kondisi ini berpotensi memengaruhi kemampuan tubuh untuk mengatur hormon insulin dari waktu ke tubuh.
Dehidrasi juga bisa memperburuk kondisi ini. Ketika dehidrasi, tekanan darah naik dan tubuh menghasilkan hormon stres. Keduanya bisa memicu kenaikan gula darah secara drastis (hiperglikemia).
Akibatnya, gejala diabetes jadi lebih parah dan berisiko menyebabkan komplikasi dalam jangka panjang.
9 Konsumsi garam yang berlebihan
Tidak hanya makanan manis dan tinggi gula, konsumsi makanan tinggi garam juga bisa menjadi penyebab diabetes melitus.
Asupan garam yang berlebihan dapat menyebabkan obesitas dan tekanan darah tinggi (hipertensi).
Begitu Anda mengalami obesitas dan hipertensi, risiko penyakit kronis seperti diabetes melitus juga akan bertambah besar.
Sebuah studi yang dilakukan oleh tim peneliti dari Swedia dan Finlandia mendukung teori tersebut.
Setiap 1.000 mg tambahan natrium di luar batas aman konsumsi garam ternyata meningkatkan risiko diabetes sebesar 43 persen.
Maka dari itu, usahakan untuk tidak mengonsumsi lebih dari 5 gram atau satu sendok teh garam per hari. Ikuti juga pola makan sehat dengan menu makanan untuk diabetes.
Gaya hidup, kebiasaan, dan pola makan sehari-hari dapat menjadi penyebab diabetes melitus.
Meski begitu, perlu diingat bahwa bila Anda memiliki salah satu faktor risiko di atas, bukan berarti Anda sudah pasti akan mengalami diabetes.
Anda bisa mengurangi risiko atau bahkan mencegah diabetes dengan menjalani pola makan yang sehat dan lebih banyak beraktivitas.
Jika Anda memiliki penyakit yang bisa meningkatkan risiko diabetes, Anda pun dapat berkonsultasi kepada dokter.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News