Womanindonesia.co.id – Longsor di Natuna, Kepulauan Riau, menewaskan 46 orang. Sembilan orang masih hilang.
“Pada hari kelima setelah bencana, atau pada hari Minggu (3 Desember), jumlah korban meninggal dunia yang ditemukan bertambah menjadi 46 orang,” kata Abdul Muhari, Wakil Direktur Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Bencana BNPB, Minggu. penyataan. (12/3).
Dari 46 korban tewas, 24 laki-laki dan 22 perempuan. Jumlah korban tewas meningkat tajam dibandingkan Sabtu lalu (2 November), yang 36 orang meninggal dunia.
“Tim Satgas Gabungan juga menemukan 10 jenazah di Desa Genting, Desa Pangkalan. Hanya sembilan orang yang dinyatakan hilang akibat penemuan ini,” ujarnya.
Sementara itu, jumlah pengungsi yang terdampak longsor mencapai 2.240 orang yang tersebar di enam posko pengungsian.
“Unit Darurat Longsor Natuna Serasan PLBN juga melaporkan jumlah pengungsi bertambah menjadi 2.240 orang,” kata Abdul.
Awal pekan lalu, tanah longsor melanda sebuah desa di Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau. Longsor disebabkan cuaca ekstrem di kawasan Serasan. Sejak itu pemerintah telah menetapkan status masa tanggap darurat selama tujuh hari.
Banyak rumah dan jalan yang tertimbun tanah longsor akibat bencana tersebut. Otoritas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) kemudian menurunkan tujuh ekskavator untuk membersihkan jalan tersebut.
Menteri PUPR Baski Hadimuljono menginginkan jalan tersebut dibuka dalam waktu dua hari.
“Ada sekitar 300 meter jalan yang tertimbun longsor. Namun, hingga tadi malam, tujuh ekskavator sudah beroperasi, dan kami targetkan semuanya bisa beroperasi dalam dua hari. Mas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News