WomanIndonesia.co.id – Jauh sebelum Berkembangnya Tekhnologi ketika kita berbicara tentang permainan tradisional, semua orang pasti setuju bahwa kita sedang merujuk pada era tahun 90-an. Tahun 90-an ini merupakan era di mana masyarakat masih hidup dalam ‘kesederhanaan’ namun sangat menyenangkan.
Permainan tradisional zaman dulu adalah permainan yang dimainkan pada di masa yang lalu dalam jangka waktu yang cukup panjang. Di permainan tersebut memiliki kaitan yang erat dengan tradisi masyarakat yang ada.
Batasan dari permainan zaman dulu dan modern adalah pada permainan tradisional biasanya menggunakan bahan atau barang-barang yang sederhana. Sehingga, akan sangat mudah ditemui pada kehidupan sehari-hari. Misalnya, permainan menggunakan kayu, bambu, batu bata, dan lain sebagainya.
Nah, simak beberapa permainan tradisional yang mengandung manfaat dan nilai filosofis dibawah ini!
Jenis permainan tradisional:
• Galasin
• Engrang
• Engklek
• Congklak
• Hompimpa
• Petak umpet
• Lompat tali
• Bentengan
Dari sekian permainan tradisional diatas kami akan jelaskan beberapa diantaranya, simak di bawah ini!
• Untuk permainan engklek dibutuhkan tempat yang cukup luas. Engklek memang salah satu permainan yang membutuhkan gerakan fisik. Zaman dulu, anak-anak biasanya memainkan engklek di jalan raya atau di lapangan.
Filosofi: Mengajarkan anak tentang pentingnya bekerja keras, untuk mencapai sesuatu yang lebih tinggi letaknya dan Mengajarkan anak agar tidak suka mengganggu hasil kerja dari orang lain.
• Dalam permainan congklak Permainan ini menggunakan papan dengan cekungan bulat, di sisi kanan, kiri, dan ujungnya. Dua lubang yang ada di ujung adalah lumbung, yaitu untuk menampung biji-biji yang dikumpulkan. Congklak biasanya dimainkan oleh dua orang, dan siapa yang mengumpulkan biji paling banyak di lumbung, adalah pemenangnya.
Filosofi: Mengajarkan tentang pentingnya menjaga harta dan tidak menghabiskannya secara langsung, serta mengajarkan anak agar tetap mau berbagi dengan yang lain
• Dalam permainan petak umpet mengharuskan para pemain harus bersembunyi dari pemain lain yang berjaga. Nah, pemain yang mendapat giliran untuk “jaga”, akan mencari pemain lain yang bersembunyi. Pencarian harus terus dilakukan, sampai semua pemain yang bersembunyi berhasil ditemukan.
Filosofi: Mengajarkan tentang adanya kehidupan dan kematian. Pemain yang bersembunyi dan ditemukan, ibarat manusia yang sudah dijemput Tuhan.
Manfaat:
• Membangun rasa percaya diri pada si Kecil.
• Melatih konsentrasi dan ketangkasan bagi seluruh anggota tubuh.
• Mempererat persahabatan.
• Melatih cara untuk bisa bekerja sama dengan orang lain.
• Mengubah hal-hal yang sederhana menjadi sebuah kegiatan yang seru dan menyenangkan.
• Mengajak si Kecil untuk secara tidak langsung melakukan kegiatan olahraga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News