WomanIndonesia.co.id – Siapa yang tidak kenal Ajinomoto, penyedap rasa masakan yang ada di hampir semua dapur Indonesian. Ajinomoto yang dikenal sebagai produsen monosodium glutamat (MSG) mampu meningkatkan cita rasa masakan dibandingkan hanya menggunakan garam.
Dalam dunia kesehatan, masyarakat awam masih banyak yang mempercayai mitos terkait penggunaan MSG. Penggunaan MSG masih sering dikaitkan sebagai pemicu hipertensi, kanker dan menyebabkan kebodohan. Tapi sayangnya hal tersebut tidak bisa dibuktikan secara ilmiah.
Bahkan berdasarkan hasil penelitian mengungkapkan bahwa penggunaan MSG dalam jumlah kecil dapat mengurangi penggunaan garam dapur atau garam meja yang dapat memicu hipertensi.
MSG bukanlah barang baru, bahkan penyedap rasa ini dinyatakan aman digunakan. Tidak hanya membuat lezat makanan, MSG juga bisa membantu dalam mengurangi asupan garam.
Dalam rangka memperkenalkan “Ajinomoto Visitor Center” yang baru diresmikan pada bulan Juli 2019 di area Pabrik Karawang (NEF), Jawa Barat, Ajinomoto mengundang sekitar 20 media nasional untuk merasakan secara langsung keseruan mendalami kelezatan rasa umami hingga bertahan di usia yang ke-50 tahun di Indonesia.
“Ajinomoto Visitor Center merupakan fasilitas tur yang dipersembahkan kepada masyarakat umum untuk mengungkap rahasia dapur Ajinomoto bertajuk; Recipe of Deliciousness, yang menjadi salah satu cara Ajinomoto untuk semakin mendekatkan diri kepada masyarakat Indonesia,” ungkap Samsul Bakhri selaku Direktur Ajinomoto Indonesia saat membuka acara kunjungan media, Kamis (3/10).
Para jurnalis diajak menjelajah fasilitas edukatif yang tersedia di Ajinomoto Visitor Center. Dimulai dari teater “Eat Well Live Well”, yang dilengkapi layar berukuran 200 inch.
Lanjut ke zona yang pertama dalam Exhibition Area, rekan media kemudian diajak menuju area Teater Umami.
“Di zona ini terdapat tampilan audio visual mengenai penjelasan cikal bakal Dr. Kikunae Ikeda menemukan Umami di Jepang pada 1908 bersama Saburosuke Suzuki dan menjual produk MSG AJI-NO-MOTO untuk pertama kalinya di dunia sejak 1909,” ungkap Samsul.
Karena memiliki fasilitas visual layar berukuran 100 inch, visual Dr. Kikunae Ikeda di Teater Umami ini terlihat seperti real size, ukuran manusia pada umumnya.
Puas mengetahui sejarah Umami dan produk-produk Ajinomoto di seluruh dunia, rekan media selanjutnya diajak untuk mengunjungi fasilitas zona kedua Ajinomoto Visitor Center.
Di zona kedua, pengunjung dapat melihat bagaimana produk MSG AJI-NO-MOTO dibuat, dan variasi ukuran produk. Di zona ini terdapat fasilitas 3D Projection Mapping yang sangat unik, untuk menjelaskan proses produksi MSG AJI-NO-MOTO yang memiliki standar kualitas Jepang.
“Di zona ini kita bisa melihat proses pembuatan bahan baku dimulaidaru penetesan tebu kemudian dilakukan proses fermentasi, proses kristalisasi dan pemisahan. Tidak hanya sampai disitudi zona ini juga dijelaskan proses filtrasi pengeringan, proses pengemasan dan pengiriman,” jelas Samsul.
Kemudian di zona ketiga, memberikan informasi kontribusi Ajinomoto melalui Nutrition Policy dan berbagai program gizi. Selain itu Ajinomoto melalui Dapur Umami memberikan inspirasi 100 resep masakan lezat dan bergizi yang bisa diakses melalui QR Barcode scan.
“Di zona ini juga terdapat games interaktif tentang gizi seimbang. Kami disini juga memiliki Activity Area, dimana para pengunjung akan disuguhkan pengalaman yang menarik berkaitan dengan produk-produk Ajinomoto,” kata Samsul.
Lebih lanjut Samsul juga menjelaskan bahwa Ajinomoto juga telah memiliki Sertifikasi Halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan mendapatkan Sistem Jaminan Halal (SJH).
“Dengan beragam fasilitas berteknologi terbaru ini, kami menyambut masyarakat umum untuk mengunjungi Ajinomoto Visitor Center dan mengetahui lebih dalam tentang produk Ajinomoto di Pabrik Karawang. Tempat ini cocok banget untuk dikunjungi oleh komunitas ibu-ibu, institusi pendidikan, dan akademisi sebagai sarana edukasi yang seru dan menyenangkan,” lanjutnya.
Setelah mengunjungi area Visitor Center, rekan media juga diajak untuk melihat langsung proses pembuatan Masako dan Sajiku melalui proses pengawasan yang ketat, tanpa bahan pengawet, higienis, dan halal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News