Womanindonesia.co.id – Penyakit gegar otak adalah cedera otak traumatis yang memengaruhi fungsi otak Anda. Efek biasanya bersifat sementara tetapi dapat mencakup sakit kepala dan masalah dengan konsentrasi, memori, keseimbangan dan koordinasi.
Penyakit gegar otak biasanya disebabkan oleh pukulan di kepala. Mengguncang kepala dan tubuh bagian atas dengan keras juga dapat menyebabkan gegar otak.
Beberapa gegar otak menyebabkan Anda kehilangan kesadaran, tetapi sebagian besar tidak.
Jatuh adalah penyebab paling umum dari gegar otak. Gegar otak juga sering terjadi jika Anda bermain olahraga kontak, seperti sepak bola atau sepak bola. Kebanyakan orang biasanya pulih sepenuhnya setelah gegar otak.
Gejala Penyakit Gegar Otak
Tanda dan gejala gegar otak bisa tidak kentara dan mungkin tidak segera muncul. Gejala dapat berlangsung selama berhari-hari, berminggu-minggu atau bahkan lebih lama.
Gejala umum setelah cedera otak traumatis gegar otak adalah sakit kepala, kehilangan memori (amnesia) dan kebingungan. Amnesia biasanya melibatkan melupakan peristiwa yang menyebabkan gegar otak.
Tanda dan gejala fisik termasuk sakit kepala, berdenging di telinga, mual, muntah, kelelahan atau kantuk, dan penglihatan kabur.
Adapun tanda dan gejala penykit gegar otak lainnya meliputi kebingungan atau perasaan seolah-olah dalam kabut, amnesia seputar peristiwa, traumatis, dan pusing atau “melihat bintang”.
Anda mungkin segera mengalami beberapa gejala gegar otak, dan beberapa dapat terjadi selama berhari-hari setelah cedera, seperti:
- Keluhan konsentrasi dan memori
- Iritabilitas dan perubahan kepribadian lainnya
- Kepekaan terhadap cahaya dan kebisingan
- Gangguan tidur
- Masalah penyesuaian psikologis dan depresi
- Gangguan pengecapan dan penciuman
Efek Samping Penyakit Gegar Otak
Adapun efek sampingnya adalah gangguan keseimbangan hingga gangguan tidur.
Secara umum gegar otak bisa menyebabkan masalah pada memori, konsentrasi, keseimbangan, dan koordinasi. Saat itu, tubuh dapat menimbulkan reaksi seperti lupa ingatan, demam, aktivitas otak yang menurun, serta mual dan muntah.
Lantas, bagaimana dengan efek samping ringan?
- Kehilangan keseimbangan
Salah satu dampak gegar otak ringan contohnya kehilangan keseimbangan. Hal tersebut diakibatkan oleh salah satu bagian otak yang cedera. Umumnya, kehilangan keseimbangan terjadi karena benturan di otak bagian belakang, yaitu bagian yang berfungsi untuk mengatur keseimbangan pada tubuh. Jika ini terjadi, pengidapnya mungkin akan merasa mual dan pusing.
- Sakit kepala
Dampak gegar otak ringan juga bisa menyebabkan kepala terasa sakit seperti migrain dan terus berulang. Hal ini dapat diatasi dengan mengonsumsi obat untuk menghilangkan rasa nyeri tersebut. Jika tidak mendapat pengobatan, rasa migrain tersebut akan lebih sering terjadi.
- Perdarahan pada otak
Dalam beberapa kasus, dampak gegar otak dalam jangka panjang bisa memicu terjadinya perdarahan otak. Awas, perdarahan pada otak sangat berbahaya karena dapat membuat pengidapnya mengalami stroke.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News