Womanindonesia.co.id – Penyakit kardiovaskular atau sering disebut penyakit jantung menjadi penyebab kematian nomor 1 di dunia. Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, 17,9 juta orang meninggal karena penyakit jantung dan 85% dari angka tersebutkan disebabkan oleh serangan jantung dan stroke.
Dr. Radityo Prakoso, Sp. JP(K), FAPSIC, FAsCC menjelaskan, proporsi penyakit jantung di dunia, hampir 50% didominasi oleh pria untuk penyakit jantung iskemik, dan dibawah 40% dialami perempuan, karena perempuan memiliki proteksi diri alami berupa menstruasi.
“Tetapi ketika memasuki masa menopause, perempuan memiliki risiko yang hampir serupa dengan pria,” kata dr. Radityo dalam webinar “Pola Makan Rendah Lemak untuk Jantung Lebih Sehat Bersama Philips” Kamis (7/10).
Faktor Risiki
Faktor risiko penyakit jantung dibedakan dua yakni yang bisa dimodifikasi dan tidak dapat dimodifikasi: faktor risiko tidak dapat dimodifikasi apabila mempunyai penyakit jantung dalam keluarga, disebabkan usia, dan jenis kelamin.
Sedangkan faktor risiko yang bisa dimodifikasi dilihat dari kebiasaan atau pola hidup sehari-hari. Seperti diet yang tidak sehat (makanan yang mengandung lemak tinggi seperti gorengan, kebiasaan mengolah masakan terlalu lama seperti masakan bersantan); kurang beraktivitas fisik, kebiasaan merokok, dan stress.
“Maka itulah pentingnya memperhatikan asupan atau konsumsi lemak, yaitu maksimum 67g minyak, atau setara 5 sendok makan per hari,” kata dr. Radityo.
Pencegahan
Pencegahan dan pengurangan faktor risiko dapat dilakukan dengan diet makanan sehat, melakukan aktivitas fisik (yang berbeda dengan aktivitas sehari-hari, harus ada alokasi waktu khusus untuk melakukan aktivitas fisik ini), berhenti merokok, menghindari stress, dan segera konsultasi ke dokter apabila ada gejala.
Kurangi Minyak untuk Jantung Lebih Sehat
Dalam rangka mendukung Hari Jantung Sedunia, Philips DA, turut memberikan dukungan melalui rangkaian kategori sesuai kebutuhan konsumen seperti Home Care (Air Purifier, Vacuum Cleaner), Garment Care (Seterika), dan Kitchen Appliances (Airfryer, Juicer/Blender, Mixer, Rice Cooker).
Pola makan dan hidup sehat dimulai dari rumah. Kebiasaan masyarakat Indonesia cenderung menyukai dan mengonsumsi makanan gorengan, sehingga berdampak terhadap kesehatan, terutama jantung. Philips Domestic Appliances mengambil aksi nyata dalam usaha memudahkan orang untuk mendapatkan pola hidup lebih sehat, terutama yang berkaitan dengan makanan berminyak.
Philips Essential Airfryer merupakan salah satu produk yang didesain untuk mampu mengurangi lemak hingga 90%, tapi tetap mempertahankan rasa. Produk ini dibantu teknologi pendukung seperti:
- Rapid Air, yang membantu memasak makanan cukup dengan sekali masak, tanpa perlu minyak, dan membuat masakan matang merata.
- Simple Digital Interface melalui tujuh tombol pilihan metode memasak yang diinginkan; cukup dengan menekan satu kali tombol pilihan metode memasak, dan konsumen bisa melakukan kegiatan lain tanpa perlu menunggu.
- Mudah dibersihkan dan ringkas
Philips merupakan Global Leader dan Pioneer untuk produk Airfryer sejak diluncurkan pertama kali di tahun 2010, dan menjadi produk favorit di Indonesia.
Presiden Direktur, PT Philips Domestik Appliances Indonesia Commercial Danny H. Hadhyan menjelaskan, aktivitasi produk Airfryer dilakukan dengan cara:
1. Menawarkan varian produk yang sesuai kebutuhan konsumen dengan fungsi yang sama, namun memiliki kecanggihan yang sedikit berbeda (misalnya terkait kapasitas/ukuran);
2. Memberikan inspirasi untuk berkreasi melalui berbagai menu resep makanan sehat menggunakan Airfryer, selain melakukan juga demo masak, dan melibatkan para influencer untuk mensosialisasikan penggunaan Airfryer. Philips DA juga membuat aplikasi NutriU, yang dapat membantu konsumen merencanakan menu makanan mereka, dengan mencari referensi dari beragam resep makanan yang disertai dengan informasi kandungan nutrisi makanannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News