Penyebab haus paling umum adalah dehidrasi atau kekurangan cairan tubuh, namun beberapa kondisi tertentu juga menjadi penyebab haus berlebihan.
Womanindonesia.co.id – Haus merupakan salah satu pertanda bahwa tubuh Anda sedang membutuhkan cairan atau biasa dikaitkan dengan dehidrasi. Jadi, jika Anda merasa haus itu adalah suatu hal yang normal.
Anda biasanya akan merasa haus karena Anda tidak minum jumlah cairan yang dibutuhkan tubuh Anda. Ini mungkin karena Anda berkeringat banyak atau kehilangan cairan karena diare dan muntah .
Anda dapat segera menghilangkan dahaga dan mengembalikan keseimbangan cairan dalam tubuh Anda dengan minum dan memastikan Anda tetap terhidrasi dengan baik.
Sangat penting untuk tetap terhidrasi dengan baik selama cuaca panas, saat berolahraga dan saat Anda tidak sehat karena muntah dan diare.
Namun, jika rasa haus Anda berkepanjangan bahkan setelah Anda minum, hal itu merupakan salah satu pertanda bahwa Anda mengalami masalah kesehatan ada lainnya yang bukan disebabkan oleh dehidrasi.
Nah, lantas apasih penyebabnya? Simak dibawah ini:
1. Diabetes
Diabetes adalah salah satu penyebab haus yang perlu Anda waspadai. Peningkatan buang air kecil dan rasa haus berlebih adalah dua tanda awal terjadinya diabetes tipe 2.
Ini juga bisa menjadi indikator hiperglikemia, suatu kondisi di mana terlalu banyak gula dalam darah dan paling sering dialami oleh penderita diabetes.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), makan terlalu banyak, kurang aktif dari biasanya, atau minum terlalu sedikit obat diabetes adalah beberapa alasan umum hiperglikemia.
Glukosa darah juga bisa naik ketika Anda sakit atau stres. “Biasanya, jumlah gula yang keluar dari tubuh melalui urin tidak dapat dideteksi,” jelas Dr. Goldman.
Meski begitu, jika kadar gula darah seseorang cukup tinggi, gula mulai meninggalkan aliran darah melalui ginjal dan masuk ke urin.
Molekul glukosa cukup kecil untuk bocor melalui sistem filtrasi ginjal. Saat molekul glukosa yang berlebihan itu memasuki urin, glukosa menarik air bersamanya seperti spons.
Akibatnya, jumlah urine yang terbentuk dan frekuensi buang air kecil meningkat. Saat kita kehilangan kelebihan cairan tersebut, kita akhirnya mengalami dehidrasi.
Inilah sebabnya mengapa pasien yang mengalami peningkatan kadar gula darah terlalu lama sering menjadi “kering” dan mungkin berakhir di unit gawat darurat atau unit perawatan intensif.
2. Anemia
Penyebab haus selanjutnya adalah anemia. Anemia terjadi ketika tubuh Anda kehilangan sel darah merah, dan tubuh akan mencoba menebus dan menggantikan sel darah yang kurang tersebut dengan memicu rasa haus.
Bisa juga haus tersebut disebabkan oleh kondisi hormon tiroid yang rendah. Lakukan pemeriksaan ke dokter jika memang benar Anda merasa haus terus akibat anemia.
3. Konsumsi makanan tertentu
Mengonsumsi makanan, terutama makanan pedas dan asin, dapat membuat tubuh haus dan ingin mengonsumsi lebih banyak cairan. Selain itu, konsumsi makanan yang mengandung banyak MSG juga kerap menyebabkan keluhan sering haus.
Ini karena MSG maupun garam yang memberi rasa asin dan gurih mengandung natrium. Jika dikonsumsi berlebihan, mineral ini bisa merangsang rasa haus.
4. Kondisi kesehatan mental
Kondisi kesehatan mental bisa jadi penyebab haus. Mengamati rasa haus atau konsumsi cairan yang berlebihan pada orang yang mengunjungi klinik rawat jalan untuk kondisi kesehatan mental.
Dari orang-orang ini, 15,7 persen di antaranya menderita polidipsia primer, rasa haus yang berlebihan yang bukan karena penggunaan obat atau penyebab lain yang dapat diidentifikasi.
Dalam subkelompok ini, 13 orang menderita skizofrenia, dan satu orang menderita gangguan bipolar. Obat yang diresepkan dokter untuk kondisi ini dan lainnya juga dapat meningkatkan rasa haus.
Alasan yang diberikan peserta untuk banyak minum, antara lain mulutnya kering, percaya bahwa minum air menjaga kebersihan tubuh, melakukannya di luar kebiasaan, dan berusaha mengatasi rasa hampa.
Sementara, sekelompok peneliti pada 2017 menyimpulkan bahwa polidipsia memiliki fitur yang sama dengan gangguan obsesif-kompulsif (OCD). Misalnya, orang tersebut seringkali tidak sadar bahwa konsumsi cairannya berlebihan.
5. Kehamilan
Penyebab haus selanjutnya adalah kehamilan. Merasa haus, serta buang air kecil lebih sering dari biasanya, adalah gejala umum pada kehamilan dan biasanya tidak perlu dikhawatirkan.
Sangat jarang, masalah ini bisa menjadi tanda diabetes gestasional (sejenis diabetes yang menyerang perempuan selama kehamilan). Anda harus diskrining untuk ini sebagai bagian dari perawatan antenatal Anda jika Anda berisiko.
6. Pengobatan
Konsumsi obat-obatan tertentu dari dokter juga bisa menjadi penyebab haus berlebihan. Rasa haus yang berlebihan terkadang bisa menjadi efek samping dari jenis obat tertentu, termasuk lithium, antipsikotik tertentu, dan diuretik (tablet air). Jika menurut Anda obat tertentu menyebabkan rasa haus, Anda dapat mengganti obat lain atau mengurangi dosisnya. Bicaralah dengan dokter umum Anda tentang hal ini.
Itulah penyebab haus yang bukan dikarenakan dehidrasi. Semoga bermanfaat!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News