Womanindonesia.co.id – PT Pintu Kemana Saja (PINTU) tidak hanya mencatat lonjakan trader baru di platform Pintu Pro Futures, tetapi juga memperkuat komitmennya untuk menciptakan ekosistem perdagangan crypto yang inklusif dan edukatif, khususnya bagi trader pemula.
Sejak diluncurkan, Pintu Pro Futures terus mencatat pertumbuhan impresif. Berdasarkan data internal, terjadi peningkatan lebih dari 340% jumlah trader baru secara quarter-on-quarter (QoQ). Namun di balik angka tersebut, Head of Product Marketing PINTU, Iskandar Mohammad menekankan bahwa keberhasilan ini juga berkat pendekatan edukatif dan pengembangan fitur yang ramah pengguna.
“Kami menyadari bahwa banyak trader pemula yang tertarik dengan peluang di pasar derivatif crypto. Maka dari itu, selain menyediakan platform yang andal, kami juga terus mengedepankan edukasi dan fitur yang mudah dipahami untuk semua level pengalaman,” jelas Iskandar.
Melalui kanal edukasi seperti Pintu Academy, PINTU menjelaskan konsep-konsep dasar seperti leverage, margin, dan risiko trading derivatif secara sederhana. Edukasi ini dikombinasikan dengan fitur-fitur pendukung dalam aplikasi seperti kalkulator margin transparan, indikator margin, hingga fitur Take Profit dan Stop Loss (TP/SL) yang sangat membantu trader baru dalam mengelola risiko.
“Fitur-fitur ini memang dirancang agar para pemula sekalipun dapat memahami dinamika trading futures tanpa merasa kewalahan,” ujar Iskandar.
Sebagai bagian dari upaya meningkatkan aksesibilitas, PINTU kini juga menghadirkan verifikasi akun Pintu Pro Futures langsung melalui versi web di situs resmi pintu.co.id. Langkah ini mempermudah proses onboarding pengguna baru, terutama mereka yang lebih nyaman menggunakan desktop untuk mengelola portofolio investasi crypto mereka.
Tak hanya dari sisi kemudahan teknis, PINTU juga terus memperluas pilihan token yang bisa diperdagangkan dengan leverage hingga 25x. Hingga April 2025, terdapat lebih dari 90 token yang tersedia di platform, memberikan fleksibilitas lebih besar kepada trader dalam merancang strategi portofolio mereka.
Perdagangan derivatif crypto sendiri memiliki potensi yang besar. Menurut data dari Coingecko per 23 April 2025, volume perdagangan crypto derivatif global mencapai $888 miliar atau sekitar Rp14,98 kuadriliun. Angka ini jauh melampaui volume pasar spot yang berada di kisaran Rp2,46 kuadriliun.
Namun, Iskandar mengingatkan pentingnya tanggung jawab dalam memanfaatkan fitur leverage. “Leverage dapat memperbesar potensi keuntungan, tetapi juga risikonya. Karena itu, kami selalu mendorong pengguna untuk melakukan riset sendiri (do your own research) dan menggunakan platform legal seperti Pintu Pro Futures yang sudah berlisensi resmi,” tegasnya.
Dengan pendekatan edukatif, fitur yang bersahabat, dan legalitas yang terjamin, Pintu Pro Futures tidak hanya menjadi platform andalan trader berpengalaman, tetapi juga membuka jalan bagi masyarakat luas untuk memulai perjalanan mereka di dunia crypto dengan lebih percaya diri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News