Womanindonesia.co.id – Belajar kini tidak lagi terpaku di ruang kelas. Di tengah derasnya arus digital, generasi Z menemukan ‘ruang kelas baru’ dalam genggaman mereka melalui video pendek di TikTok. Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional 2025, TikTok menghadirkan kampanye #SerunyaBelajar, mengajak masyarakat Indonesia untuk belajar dengan cara yang seru, kreatif, dan informatif.
Kampanye ini berlangsung mulai 10 Mei hingga 10 Juni 2025, dengan menampilkan beragam konten edukatif dari kreator lokal yang menyentuh berbagai topik, mulai dari sains, teknologi, life hacks, hingga produktivitas sehari-hari.
“Selama lima tahun terakhir, kami telah melihat bagaimana kreator edukasi di Indonesia terus mengasah kreativitas mereka untuk mengembangkan proses belajar-mengajar di TikTok,” ujar Edwin Lengkei, Senior Manager PR and Communications TikTok Indonesia di Jakarta, Rabu (1/5).
“Edukasi yang diberikan para kreator ini tidak hanya mampu membuka wawasan, tapi juga membantu komunitas TikTok meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan, melalui keterampilan yang mereka pelajari dari ragam konten edukasi di platform kami,” lanjutnya.
Belajar dari Kehidupan Nyata
Salah satu kreator edukasi yang ikut menyukseskan kampanye ini adalah Kelvin Tham (@kelvintham27), yang terkenal lewat konten tutorial Microsoft Excel. Berawal dari permintaan atasannya untuk membuat panduan pemrosesan data, Kelvin mencoba membagikan tips sederhana di TikTok dan ternyata meledak. Salah satu videonya bahkan ditonton lebih dari 1,3 juta kali.
“Saya tidak pernah menyangka bahwa unggahan sederhana tersebut ternyata bisa bermanfaat bagi orang lain. Saya merasa sangat bersyukur atas tanggapan positif yang diberikan komunitas TikTok yang memacu saya untuk terus berbagi ilmu yang saya miliki,” ucap Kelvin.
Konten Kelvin tak hanya membantu orang menyelesaikan tugas kantor, tetapi juga membuka pintu pekerjaan bagi banyak pengikutnya. Kini, ia telah mengajar kelas Excel di lebih dari 30 perusahaan, universitas, dan komunitas.
Dari Tugas Akhir Jadi Inovator Muda
Kisah inspiratif lainnya datang dari Andrea Novita (@andreanovitaa), mahasiswa jurusan teknologi pangan yang menyulap eksperimen laboratorium menjadi konten edukatif yang menghibur. Dari topik tentang smart packaging hingga cara membuat nori, Andrea berhasil menarik perhatian komunitas aplikasi ini.
“Berkarya di TikTok telah memotivasi aku untuk mengeksplorasi dunia teknologi pangan dengan lebih dalam, bahkan tahun ini aku sudah mulai berkreasi di lab-ku sendiri. Dengan menggunakan bahasa sederhana di kontenku, aku berharap masyarakat bisa lebih mudah memahami proses di balik pembuatan beragam panganan mereka sehari-hari,” tuturnya.
Astronomi ala TikTok: Belajar Langit Lewat Lensa Teleskop
Sementara itu, Bima Nasution (@bims_stagram) membawa penonton menjelajahi antariksa lewat kontennya yang penuh fenomena langit dan sesi live edukatif. Meski latar belakang pendidikannya jauh dari dunia astronomi, kecintaan Bima sejak kecil pada bintang dan planet membawanya menjadi salah satu kreator edukasi paling berpengaruh di bidangnya.
“Meski astronomi sempat hanya menjadi hobi, saya akhirnya berhasil menemukan komunitas dengan minat serupa dan rasa ingin tahu yang tinggi terhadap dunia astronomi melalui TikTok,” kata Bima.
“Saya berharap, konten saya tidak hanya memberikan edukasi tetapi juga membawa inspirasi untuk teman-teman di luar sana agar tetap konsisten mendalami hal-hal yang mereka minati.”
Belajar ala Gen Z: Visual, Singkat, dan Berdaya Tarik
Belajar di TikTok menjawab kebutuhan generasi Z yang menyukai gaya belajar cepat, visual, dan praktis. Konten pendek yang mudah dicerna, dipadukan dengan narasi ringan dan visual dinamis, menjadikan proses belajar terasa menyenangkan.
Popularitas konten edukatif di TikTok pun terus menanjak. Di Indonesia, tagar seperti #SamaSamaBelajar, #SerunyaBelajar, dan #SerunyaMembaca telah mengumpulkan lebih dari 24 juta unggahan. Secara global, konten STEM (Sains, Teknologi, Rekayasa, dan Matematika) telah ditonton lebih dari 110 miliar kali.
Sebagai bentuk apresiasi terhadap semangat belajar, TikTok juga menggelar tantangan hashtag #SerunyaBelajar dengan hadiah total Rp10 juta untuk empat pemenang. Ini menjadi cara platform sosial media ini mendorong lebih banyak kreator dan pengguna untuk menjadikan platform ini sebagai ruang berbagi ilmu.
Transformasi TikTok dari platform hiburan menjadi ruang belajar menunjukkan bahwa media sosial bisa menjadi alat literasi masa kini. Aplikasi ini tidak menggantikan sekolah formal, tetapi melengkapi pengalaman belajar lewat pendekatan yang adaptif terhadap kebutuhan generasi digital.
Hari Pendidikan Nasional 2025 menjadi pengingat bahwa belajar bisa dilakukan kapan saja, di mana saja, dan dengan siapa saja bahkan lewat sebuah video berdurasi 60 detik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News