Womanindonesia.co.id – Mengalami cedera saat berolahraga sering terjadi terhadap seseorang jika melakukan olahraga tanpa memperhatikan aturan yang tepat, apalagi melakukan olahraga tanpa memperhatikan kondisi kesehatan atau kondisi tubuh dengan baik.
Cedera olahraga biasa terjadi karena ketidakmampuan jaringan dalam tubuh seperti otot, persendian, tendon, kulit dan organ tubuh lainnya, ketika tubuh mendapatkan beban latihan pada saat berolahraga, seperti beban yang berulang-ulang ketika terjadi secara terus menerus ataupun beban langsung akibat trauma.
Sebenarnya cedera saat berolahraga dapat dihindari dengan melakukan langkah-langkah yang tepat diawal latihan, ataupun memperhatikan dengan seksama ketika sedang melakukan olahraga dengan menyesuaikan kemampuan tubuh kita.
Beberapa Jenis Cedera Saat Berolahraga
Tanpa disadari ketika kita melakukan olahraga sering terjadi kecelakaan karena disebabkan terjadinya cedera karena aktivitas fisik yang cukup tinggi. Dan berikut beberapa jenis cedera olahraga yang sering terjadi terhadap seseorang:
Otot tertarik
Pergelangan kaki/tangan yang terkilir
Cedera bahu
Cedera lutut
Cedera tulang kering
Tendinitis
Patah tulang
Tips Menghindari Cedera
Timbulnya cedera saat melakukan olahraga sebenarnya dapat diminimalkan dengan mengikuti tips yang disarankan para ahli. Dan berikut 10 tips yang tepat untuk meminimalisir cedera saat berolahraga :
1. Lakukan pemanasan dan pendinginan
Setiap akan melakukan aktivitas fisik, khususnya yang berurusan dengan olahraga, pastikan untuk selalu memulainya dengan pemanasan dan mengakhirinya dengan dengan pendinginan. Pemanasan membantu tubuh Anda bersiap untuk berolahraga. Secara bertahap pemanasan dapat meningkatkan detak jantung, mengendurkan otot dan sendi agar lebih fleksibel, dan memperlancar peredaran darah sehingga otot lebih kuat.
2. Peregangan Otot
Lakukanlah peregangan otot sebelum dan sesudah Anda berolahraga. Cara ini mampu meminimalisir cedera otot dan akan membantu otot untuk berkontraksi serta lebih siap untuk digunakan saat berolahraga, sehingga risiko cedera akan berkurang. Peregangan otot dapat dilakukan selama kurang lebih 20 detik setiap gerakannya.
3. Jangan memaksakan diri
Ketika Anda baru akan memulai latihan rutin atau memulai program latihan baru, sebaiknya dimulai dengan tahapan yang ringan dan perlahan. Kemudian, secara bertahap Anda dapat menambah intensitas, durasi, dan frekuensi yang disesuaikan dengan kemampuan diri. Jangan memaksakan diri terlalu keras.
4. Cross-train
Sebikny diharuskan memvariasikan latihan dengan melatih berbagai otot tubuh secara bergantian. Jangan terlalu sering menggunakan satu set otot secara terus menerus. Perlu kita ketahui mengulangi gerakan otot yang sama dengan sering dapat menyebabkan penggunaan berlebihan dan cedera yang berulang-ulang seperti cedera tulang kering dan tendinitis.
5. Pilih perlengkapan dan pakaian olahraga yang tepat
Kenakan perlengkapan yang tepat untuk latihan Anda. Jika Anda seorang pelari, pakailah sepasang sepatu lari dengan ukuran pas. Jika Anda seorang pesepeda, selalu pakai helm dan pelindung lutut dan siku untuk keamanan. Bila perlu, gunakan pelindung lain seperti pelindung mulut, wajah, dan siku, serta tulang kering.
6. Sesuaikan latihan dengan kondisi Anda
Sesuaikan olahraga yang dilakukan dengan kondisi kesehatan Anda. Jangan memaksakan tetap berolahraga saat Anda telah merasakan nyeri atau sakit. Jika Anda memang telah mengalami cedera olahraga, pastikan Anda mengikuti rehabilitasi atau mendapatkan perawatan yang tepat sebelum kembali melakukan aktivitas fisik.
7. Jangan memaksakan kondisi
Sebagian orang yang berambisi mendapatkan tubuh yang besar dan kekar kerap menikmati rasa sakit dan nyeri sebagai tanda ototnya sedang tumbuh dan berkembang. Sayangnya, jika terlalu berlebihan, akan ada risiko cedera yang malah dapat menimbulkan bahaya pada tubuh Anda. Jika Anda merasa sakit, Anda mungkin mengalami cedera. Hentikan latihan Anda, dan istirahat selama satu atau dua hari
8. Penuhi kebutuhan cairan tubuh
Minum banyak air sebelum, selama, dan setelah Anda berolahraga. Sebelum berolahraga, minumlah sekitar 2-3 gelas air sekitar 2 atau 3 jam sebelum berolahraga. Perhatikan pula asupan makanan ringan atau camilan setiap 2-3 jam untuk menjaga sumber bahan bakar untuk digunakan Anda berolahraga.
9. Berolahraga dengan didampingi pelatih
Sebelum memulai latihan angkat beban atau olahraga, pastikan untuk selalu mempelajari teknik dan aturan yang tepat dari seorang pelatih. Dia dapat mengajarkan Anda bagaimana cara melakukan latihan dengan benar. Dengan begitu, risiko cedera dapat diminimalisir.
10. Beristirahatlah
Jangan memaksakan diri terlalu berlebihan untuk sebuah latihan. Setidaknya, gunakan 1-2 hari dalam seminggu untuk beristirahat. Istirahat dapat memberikan tubuh kesempatan untuk memulihkan otot yang Anda gunakan latihan. Ini juga penting dalam membantu mencegah cedera.Itulah beberapa hal penting yang dapat Anda lakukan untuk mencegah cedera terjadi. Meskipun kebanyakan cedera saat latihan dapat disembuhkan seperti sedia kala, ada baiknya untuk mencegah sebelum akhirnya harus mengobati.
Semoga informasi ini membantu Anda ketika akan melakukan kegiatan berolahraga agar tidak terjadi timbulnya cedera pada leher, lutut atau punggung Anda.
Sumber : SehatQu
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News