Womanindonesia.co.id – Menjelang akhir tahun bencana alam menghantui masyarakat di berbagai wilayah. Mulai banjir yang tak henti-hentinya melanda berbagai daerah daratan rendah hingga bencana gempa cianjur yang mengakibatkan masyarakat harus meninggalkan rumah dan mengungsi ke tempat aman.
Bagi Anda yang sedang berada di pengungsian, Anda harus tetap menjaga kesehatan sebab kerapkali ditempat pengungsian rawan terkena penyakit.
Nah, berikut ini Womanindonesia.co.id merangkum beberapa jenis penyakit yang harus di waspadai ketika berada di pengungsian.
Penyakit yang Harus Diwaspadai Ketika Berada di Pengungsian
1. Sakit Diare
Diare merupakan salah satu penyakit yang berpotensi terjadi di pengungsian. Penyakit ini juga menular sehingga dapat menyebar ke pengungsi yang lain. Penyebab diare antara lain keterbatasan sediaan air bersih dan sanitasi yang tak memadai pascabencana. Selain itu, rendahnya gaya hidup sehat dan bersih di pengungsian juga memicu terjadinya penyakit ini.
2. ISPA
ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas) disebut juga sebagai infeksi saluran napas. Infeksi ini disebabkan oleh virus yang menyerang hidung, pipa pernapasan, atau paru-paru.
ISPA sendiri berada di posisi pertama sebagai penyakit yang paling banyak diderita masyarakat, terutama anak-anak. Sesak napas dan penyakit pernapasan lainnya akan mengganggu aktivitas.
3. Penyakit Skabies
Skabies ditularkan melalui kontak langsung kulit dengan kulit penderita, atau bisa juga melalui selimut, sprei, dan handuk yang digunakan bersama. Akibatnya, penularan ini jamak terjadi di tempat pengungsian wilayah yang tertimpa bencana.
Skabies merupakan infeksi kulit yang disebabkan oleh kutu atau tungau bernama Sarcoptes scabiei, yang membuat kulit mengalami beruntus merah yang terasa sangat gatal terutama pada malam hari.
4. Demam Berdarah
Saat musim hujan, terjadi peningkatan perindukan nyamuk aedes aegypti. Hal ini meningkatkan risiko terkenanya penyakit demam berdarah dibanding pada saat musim kemarau.
Sebab, pada musim hujan terdapat genangan-genangan serta sampah berair yang bisa menjadi sarang tempat berkembangbiaknya nyamuk.
Untuk mencegah peningkatan perindukan nyamuk aedes aegypti, masyarakat dihimbau untuk bergotong-royong melakukan program 3M.
Program 3M ini adalah program andalan dalam mencegah nyamuk aedes aegypti, yaitu dengan mengubur barang-barang bekas, menguras penampungan air secara berkala, serta menutup penampungan air yang bisa menjadi sarang nyamuk.
5. Penyakit Campak
Memburuknya status kesehatan akibat bencana dapat menjadi faktor pendukung merebaknya campak di pengungsian. Hal ini didukung kurangnya asupan gizi terutama pada anak-anak serta kepadatan manusia.
6. Gizi buruk
Terbatasnya kondisi pengungsian dan juga ketersediaan logistik terutama makanan tak dimungkiri bakal berisiko menyebabkan kecukupan gizi pengungsi menurun. Hal ini akan berpotensi menyebabkan warga mengalami gizi buruk.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News