Bagaimana Mencegah Kanker Serviks?
Lebih lanjut dr. Agung menjelaskan bahwa kanker serviks bisa dicegah dengan dua cara yaitu primer dan sekunder. Untuk pencegahan primer dilakukan dengan vaksinasi sedangkan pencegahan sekunder yaitu skrining.
Kanker serviks disebabkan oleh virus Human papillomavirus (HPV). HPV memiliki banyak tipe dan umumnya bersifat jinak, namun beberapa tipe dapat menyebabkan kanker serviks, yaitu HPV tipe 16 dan 18. Penyakit yang disebabkan oleh virus bisa dicegah dengan vaksinasi.
“Kalau penyebabnya virus bisa dicegah dengan vaksinasi seperti penyakit lain,” katanya.

Untuk itu, dr. Agung menyarankan vaksin HPV dilakukan dari usia 10-55 tahun. Bahkan, WHO merekomendasikan vaksin HPV dilakukan pada anak usia 9 tahun.
“Di umur 10 – 55 tahun dilakukan vaksinasi kanker serviks 3 kali. Bahkan WHO merekomendasikan dari umur 9 tahun. Untuk 9 – 14 tahun hanya 2 kali vaksin. Sampai saat ini efektivitasnya sama dan belum disarankan booster,” kata dr. Agung.
Bagi perempuan yang sudah menikah dan aktif berhubungan seksual, disarankan screening serviks. Screening serviks dapat dilakukan dengan Pap Smear atau IVA. Dengan screening ini, dokter dapat menemukan dan menangani sel abnormal pada serviks sebelum akhirnya berkembang menjadi kanker.
“Namanya kanker serviks kalau sudah bergejala berarti lebih stadium 2. Lesi prakanker kalau ditemukan sejak dini bisa hilang. Kenapa rajin pap smear karena kanker serviks tanpa gejala. Kalau sangat awal masih dianggap biasa. Contohnya keputihan seperti air, kemerahan (bercampur darah) karena ada peradangan di serviks, bahkan keputihan yang bau tidak seperti biasa, sering dianggap normal,” jelas dr. Agung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News